Senin, 18 Mei 2009

Perkataan Yang Tidak Dianggap


Pada saat malam tahun baru kami semua sudah merencanakan akan berkumpul dirumahnya dika. Tapi, sebelumnya hari k’rumahku dulu. Aku menunggunya hampir 1 jam. Tepat jam 8 dia kerumahku. Sebelumnya, karena kelamaan menunggu hari aku dan ayahku bermain catur terlebih dahulu. Hasilnya setelah hari datang saya menang 2 kali dan hanya kalah sekali. Hebat bukan!!!!! Hehehehe

Kembali ke hari, sebelum berangkat aku shalat isya terlebih dahulu. Setelah selesai saya berpamitan dengan orang tuaku lalu kami langsung berangkat. Kami kerumah rian sebab katanya dia bisa bawa montor sendiri. Tapi, setiba disana dia malah bilang kalau nggak boleh bawa montor. Gimana sih ni orang kok nggak bisa tepat janji sama teman sendiri??

Akhirnya aku harus pulang lagi deh kerumahku naik montornya rian. Karena hujannya cukup lebat aku menunggu dirumah cukup lama juga sambil menunggu hujan reda. Setelah agak reda aku ditelpon rian disuruh kesana. Jadinya, aku langsung saja kesana. Karena kami sudah kumpul aku memutuskan untuk k’alun-alun lihat pameran. Dan karena disana amat ramai plus tempat parkir sudah penuh aku memutuskan untuk menitipkan montor kita kerumah nenekku. Tapi, mereka malah ngajak montoran mengelilingi kota madiun tanpa arah dan tujuan. Aku bilangin berulang-ulang mereka tetap tidak mendengarkan perkataanku apa itu yang namanya seorang teman. Betapa kecewanya aku kerana tidak dianggap begitu. Tiba-tiba Kembang api beterbangan diudara sayangnya aku bisa melihatnya dari jauh soalnya kita nggak jadi kealun-alun. Sungguh kecewa aku. Setelah kembang apinya selesai kami pulang dan sampai pulangpun aku tetap membawa rasa kecewa. Untungnya aku nggak mimpi buruk deh. Dan bisa menjalani hari esok dengan semangat.


0 komentar: